Perusahaan teknologi Google mulai membuka akses awal untuk Gemini for Home di Amerika Serikat. Ini menandai langkah besar dalam evolusi sistem rumah pintar mereka. Produk tersebut menjadi penerus langsung Google Assistant pada perangkat Nest.
Peluncuran akses awal berlangsung pada hari Selasa, 28 Oktober 2025. Sementara itu, banyak pihak mengharapkan Google akan memperluas jangkauan ke lebih banyak wilayah secara bertahap.

Mengenal Tentang Gemini for Home
Gemini untuk rumah pada dasarnya merupakan generasi baru asisten rumah berbasis kecerdasan buatan (AI). Menurut laporan dari The Verge, sistem ini mengandalkan Large Language Model (LLM) Gemini. Sebuah model AI yang juga menjadi inti dari berbagai produk pintar Google di lini Gemini.
Komponen Gemini itu dirancang untuk memahami konteks percakapan sekaligus menanggapi dengan cara yang jauh lebih manusiawi.
Dengan kemampuan pemrosesan bahasa alami tingkat tinggi, Gemini for Home dapat menafsirkan maksud pengguna. Bahkan dalam kalimat yang kompleks atau ambigu.
Misalnya, dalam ulasan di YouTube Gadget News & Review, ketika pengguna berkata, “Aku akan pergi liburan minggu depan, bisakah bantu pastikan rumah tetap aman?”. Maka Gemini for Home tidak hanya akan menyalakan mode keamanan. Melainkan juga dapat menyarankan penjadwalan otomatis lampu atau kamera keamanan selama pengguna pergi.
Google menyebut teknologinya sebagai lompatan besar dalam interaksi manusia dengan AI di lingkungan hunian. Selain itu, sistem ini juga dapat mempelajari kebiasaan pengguna dari waktu ke waktu. Tentunya tanpa mengorbankan privasi untuk memberikan respons yang semakin relevan dan personal.
Cara Ajukan Penggunaan
Karena masih dalam tahap akses awal, Gemini untuk rumah belum tersedia di semua pengguna. Untuk mencobanya, pengguna perlu mengajukan permohonan secara manual melalui beberapa langkah khusus.
Pertama, harus masuk ke pengaturan Google Groups. Pastikan opsi “Tambahkan saya ke grup mereka” dalam kondisi aktif. Setelah itu, proses berlanjut ke aplikasi Google Home di perangkat pengguna.
Dalam menu “Pengaturan Rumah”, akan muncul opsi bertuliskan “akses awal” yang dapat pengguna pilih untuk mengajukan permintaan. Setelah permintaan disetujui, sistem otomatis akan menggantikan Google Assistant di semua perangkat Nest yang kompatibel di hunian pengguna.
Perlu menjadi catatan bahwa keputusan ini bersifat final selama program akses awal berlangsung. Artinya, pengguna yang sudah bergabung tidak dapat kembali ke Google Assistant sampai Google membuka opsi keluar secara resmi.
Fitur Layanan
Gemini for Home menawarkan berbagai peningkatan dan fitur baru yang memperluas kemampuan asisten rumah pintar. Beberapa fitur unggulan mencakup Gemini Live. Ini adalah layanan percakapan interaktif yang memungkinkan pengguna berkomunikasi secara real-time dengan model AI layaknya berbincang dengan seseorang.
Selain itu, ada juga kemampuan baru untuk mencari rekaman kamera keamanan menggunakan perintah suara alami.
Sebagai contoh, pengguna dapat berkata, “Tunjukkan siapa yang mengantarkan paket kemarin sore”. Nantinya sistem akan secara otomatis menampilkan rekaman yang relevan dari kamera Nest.
Namun, tidak semua fitur canggih tersebut tersedia secara gratis. Google memberlakukan model langganan premium melalui paket Google Home Premium. Di mana beberapa fungsi lanjutan seperti Gemini Live dan pencarian riwayat kamera berbasis kecerdasan buatan tersedia hanya untuk pelanggan berbayar.
Gemini untuk Rumah vs Google Assistant
Jika kita bandingkan dengan pendahulunya, perbedaan antara Gemini for Home dan Google Assistant cukup mencolok. Google Assistant populer luas karena kemampuannya menjalankan perintah suara dasar dengan cepat dan akurat.
Kendati begitu, ia masih sangat bergantung pada struktur perintah yang eksplisit. Pengguna perlu berbicara dalam format tertentu, seperti “Nyalakan lampu ruang tamu,” agar sistem memahami maksudnya.
Sebaliknya, Gemini untuk rumah memiliki metode yang lebih kontekstual dan alami. Asisten baru tersebut tidak hanya mengenali perintah, tetapi juga memahami niat di balik kalimat. Misalnya, jika pengguna berkata, “Sepertinya terlalu terang di sini”. Maka Gemini bisa langsung menyesuaikan pencahayaan tanpa perintah eksplisit.
Selain itu, Gemini mampu merespons pertanyaan terbuka, berdiskusi, bahkan memberikan rekomendasi cerdas berdasarkan situasi. Dari sisi performa, Gemini juga terintegrasi lebih dalam dengan model AI generatif yang mampu memproses berbagai bentuk data. Termasuk suara, teks, dan gambar.
Sementara Google Assistant beroperasi lebih reaktif. Gemini bersifat proaktif ia dapat memberikan saran tanpa pengguna minta. Seperti mengingatkan untuk mengunci pintu saat malam tiba atau memberi notifikasi cuaca ekstrem yang mungkin memengaruhi aktivitas rumah.
Dengan kehadiran Gemini for Home, Google bukan sekadar memperbarui asisten digitalnya. Lebih dari mereka membangun ulang seluruh konsep interaksi manusia dan teknologi di rumah. Jika peluncuran penuh nanti berjalan lancar, Gemini berpotensi menjadi standar baru dalam dunia rumah pintar.



